ILMU AGAMA

Blog Images
  • Blog Images Admin Yayasan
  • 25 May 2024 08:58
  • 2 kali dibaca

📚 Fawaid Pagi Hari Ini :


ILMU AGAMA ITU TIDAK MUNGKIN BISA DIRAIH HANYA DENGAN SANTAI-SANTAI


Ya, banyak orang yang sangat ingin berilmu dan menjadi orang yang memiliki ilmu....


Akan tetapi mereka tidak tahan dengan lelah dan letihnya menuntut ilmu.


Padahal, ilmu itu tidak mungkin didapatkan oleh seseorang hanya dengan bersantai-santai, tetapi harus dengan melawan nafsu bersantai-santainya tersebut.


Al-Imam Yahya bin Abi Katsir rohimahulloh pernah berkata :


ولا يستطاع العلم براحة الجسد

Ilmu itu tidak akan didapatkan dengan tubuh yang bersantai-santai (yakni tidak bersungguh-sungguh).

 Jaami u Bayaanil ilmi wa Fadhlihi (1/348) no.553, Darul Ibnu Jauzi, cet.I, 1414 H)


Jadi, semakin tinggi cita-cita kita dalam menuntut ilmu, maka semakin sedikit juga waktu luang dan waktu untuk badan kita bersantai-santai.


Imam As-Syafi i rohimahulloh juga pernah berkata :


لا يطلب هذا العلم من يطلبه بالتملل وغنى النفس فيفلح، ولكن من طلبه بذلة النفس، وضيق العيش، وخدمة العلم، أفلح


Tidak mungkin menuntut ilmu orang yang pembosan, dan merasa puas jiwanya, kemudian dia (merasa) menjadi orang yang beruntung.


Akan tetapi dia harus menuntut ilmu dengan menahan diri, merasakan kesempitan hidup dan berkhidmat untuk ilmu, maka dia akan beruntung.

 Tadribur Rowi , (2/584), Darut Thayyibah)


Abu Amr bin Ash-Sholah menceritakan biografi Imam Muslim rohimahulloh, beliau berkata :


وَكَانَ لمَوْته سَبَب غَرِيب نَشأ عَن غمرة فكرية علمية


Tentang sebab wafatnya (imam muslim) adalah suatu yang aneh (bagiku), yakni timbul karena kepedihan atau kesusahan hidup dalam (menuntut) ilmu.

 Shiyanah Shohih Muslim (hal. 62), Darul Gharbil Islamiy, Beirut, cet.II, 1408 H)


Al-Imam As-Syafi i rahimahullah juga menjelaskan, bahwa orang yang mau dan rela menanggung lelah letihnya dan beratnya menuntut ilmu, maka dia adalah orang yang beruntung dengan ilmunya di masa yang akan datang.


Beliau berkata :


ما أفلح فى العلم إلا من طلبه فى القلة، ولقد كنت أطلب القرطاس فيعسر علىَّوقاللا يطلب أحد هذا العلم بالملك وعز النفس فيفلح


Tidak akan beruntung orang yang menuntut ilmu, kecuali orang yang menuntutnya dalam keadaan yang serba kekurangan.


Aku dahulu (ketika sedang menuntut ilmu), mencari sehelai kertaspun sangat sulit.


Tidak mungkin seseorang menuntut ilmu dengan keadaan yang serba ada (tercukupi), dan harga diri yang tinggi (merasa terhormat dan sombong), kemudian dia (merasa dirinya telah) beruntung atau berhasil.

 Tahdzib Al-Asma wa Al-Lughot (hal. 54), Darul Kutub Ilmiyah, Beirut).


Jadi, intinya di sini yang perlu kami sampaikan adalah : bahwa dalam menuntut ilmu agama itu, butuh perjuangan, butuh kesabaran yang ekstra, siap menanggung berbagai kesulitan hidup, bahkan kekurangan harta, makanan dan peralatan belajar dan lain-lain.


Jika kita mau bersabar dan rela menanggung itu semua, insya Alloh kita akan meraih keberhasilan dalam menuntut ilmu-ilmu agama.


Meskipun di jaman sekarang ini, kita juga bisa dengan mudah mendapatkan akses yang mudah dan cepat untuk menuntut ilmu, seperti lewat medsos dan semisalnya.


Namun, janganlah kita sampai terlena dengan kemudahan ini, dan kemudian tidak berniat menuntut ilmu dengan cara yang baik dan benar, sebagaimana jalan yang telah di tempuh para ulama kita di masa lalu.


Semoga Alloh subhanahu wa ta ala senantiasa memberikan hidayah dan taufiq-Nya kepada kita semua, agar selalu bersemangat dalam mempelajari ilmu-ilmu agama, dan dimudahkan untuk mengamalkannya dengan penuh istiqomah, hingga akhir hayat kita nanti, insya Alloh .....


Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah ..


Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.


~~~~~~~🌻🌻🌻~~~~~~~

Bagikan: