MERAIH HUSNUL KHATIMAH DALAM KEMATIAN

Blog Images
  • Blog Images Admin Yayasan
  • 04 Apr 2024 13:05
  • 4 kali dibaca

MERAIH HUSNUL KHATIMAH DALAM KEMATIAN

Hadirin sidang jamaah Jumat yang insya Allah disayangi Allah SWT.

Kita sering mendengar umat muslim berkata, semoga husnul khatimah ketika menerima berita duka orang yang meninggal dunia, walaupun sebenarnya yang diperintahkan kepada kita adalah bersabar dengan mengucapkan; Inna lillahi wainna ilaihi raajiuun, sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 156:

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ungkapan husnul khatimah itu. Ungkapan ini terdiri atas dua kata, yaitu husnul dan khatima. Kata husnul berasal dari kata hasana,  yahsunu,  husnan (husnun) artinya baik. Kata khatima berasal dari kata khatama, yakhtimu, khatman, khatimatun artinya penutup, penghabisan, final, akhir. Jadi, ungkapan husnul khaatima artinya adalah akhir yang baik. Arti operasionalnya adalah sebuah kehidupan yang berakhir dengan kematian yang baik.

Hadirin sidang jumat yang insya Allah nantinya khusnul khatimah

Kematian adalah suatu keniscayaan. Semua manusia akan mengalami kematian, termasuk kita semua yang ada dalam masjid ini,  dan saya yakin, kita semuanya mendambakan kematian yang baik atau akhir hidup yang husnul khatimah. Kalau kita mau analogikan, kematian bisa dianalogikan dengan wisuda atau penamatan, yaitu akhir sebuah program pendidikan. Dalam bahasa Arab wisuda diistilahkan dengan Haflatu al-ikhtitãm, yang juga mengandung kata khatama . Tentunya, setiap orang yang mengikuti suatu program pendidikan, program sarjana misalnya, ingin agar memperoleh predikat yang sangat baik, misalnya pujian atau cum laude. Mereka yang mendapat predikat cum laude memperoleh pujian dari banyak orang termasuk dosen-dosen yang mengajarnya. Bahkan, pekerjaan tertentu dengan gaji tinggi menantinya.  Pertanyaannya adalah: apakah wisudawan yang memperoleh predikat cum laude serta merta memperoleh predikat itu? Tentu saja jawabannya: TIDAK. Ada syarat-syarat objektif yang harus dipenuhinya. Syarat-syarat itu meliputi nilai rata-rata yang memenuhi kriteria cum laude, misalnya 3.65. Untuk memperoleh nilai rata-rata tersebut, tentunya tidak diperoleh dengan cara bersantai-santai. Pengalaman kita bermahasiswa menunjukkan bahwa predikat cum laude hanya dapat diperoleh dengan usaha keras dan dengan belajar yang sungguh-sungguh.

Hadirin yang insya Allah dirahmati Allah SWT.,

Kita tidak pernah mengetahui secara pasti kapan kita akan dijemput kematian. Walaupun menurut sains manusia diprogram oleh Tuhan untuk bisa bertahan hidup sekitar 125 tahun. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa umumnya almarhum dan almarhumah usianya tidak mencapai 100 tahun.  Oleh karena itu, kita harus selalu siaga untuk menjalani kematian itu. Kita perlu merencanakannya dengan baik, sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 18:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat tersebut mengandung makna bahwa kita perlu merencanakan dengan baik apa yang akan terjadi pada diri kita di masa yang akan datang, termasuk memperoleh predikat husnul khatimah yang tentunya imbalannya adalah Surga.

Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk memperoleh husnul khatimah?

Pertama, Rasulullah Muhammad s.a.w., mengajarkan kita agar kita berdo’a. Do’a yang diajarkan adalah:

أَللّٰهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَا تِمَةِ وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوْءِ الْخَا تِمَ

Allhummakhtim Lanaa Bihusnil Khatimah Walaa Takhtim Alainaa Bisuuil Khatimah

Ya Allah akhirilah hidup kami dengan husnul khatimah dan janganlah Engkau akhiri hidup kami dengan su’ul khatimah. (Kitab An-Nashaihud Diniyyah karya Abdullah bin Alwi Al Haddad)

Selanjutnya, Surat Ali Imran ayat 193 doa dapat kita agar memperoleh husnul khatimah adalah:

رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَٰنِ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ فَـَٔامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ

Rabbanā innanā sami’nā munādiyay yunādī lil-īmāni an āminụ birabbikum fa āmannā rabbanā fagfir lanā żunụbanā wa kaffir ‘annā sayyi`ātinā wa tawaffanā ma’al-abrār

 Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.

Hadirin sidang jamaah Jumat yang insya Allah akan memperoleh predikat husnul khatimah.

Bagikan: