Mewujudkan Keselarasan Dunia Pendidikan Dengan Dunia Kerja

Blog Images
  • Blog Images Admin Yayasan
  • 11 Jan 2024 09:22
  • 33 kali dibaca

Mewujudkan Keselarasan Dunia Pendidikan Dengan Dunia Kerja

Salah satu faktor penting penentu maju-mundur atau sukses-tidaknya suatu perusahaan adalah kwalitas dari sumber daya manusianya. Dan bila berbicara kwalitas manusia, sudah barang tentu tidak akan lepas dari kwalitas pendidikan si manusianya itu sendiri. Jadi, betapa pentingnya kwalitas sumber daya manusia untuk sebuah perusahaan dan dunia kerja pada umumnya.


Selain kwalitas tersebut, faktor kecocokan skill atau kemampuan manusia dengan bidang pekerjaannya itu sendiri juga ikut berpengaruh dalam dunia kerja. Karna dilapangan, sering sekali kita temukan “kasus” ketimpangan antara skill atau bidang kompetensi manusia dengan bidang pekerjaan yang digelutinya. Sehingga terkesan tidak selaras dan serasi. Contoh: Si A punya kemampuan dibidang otomotif, tapi pada kenyataannya ia malah bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak bukan di bidang kompetensinya. Misalkan si A yang punya skill dan kompeten di bidang otomotif tersebut malah bekerja sebagai operator sewing disebuah garment. Atau bisa juga sebaliknya.
Bukankah contoh kasus tersebut merupakan sebuah ke-tidak nyambungan antara skill manusia dengan bidang pekerjaannya? Yang tentu akan berpengaruh negatif pada hasil produksi perusahaan itu sendiri. Sehingga banyak sekali keluhan dari pihak perusahaan yang menyayangkan ke tidak selarasan antara bidang ke ahlian karyawan dengan bidang pekerjaannya.


Masalah tersebut seharusnya bisa cepat teratasi bila semua pihak yang terkait saling bekerja sama lebih baik lagi. Terutama peran aktif dari pemerintah untuk menyelaraskan dunia pendidikan dengan dunia kerja. Misalkan pemerintah membuat satu aturan untuk sekolah-sekolah menengah kejuruan: Harus bekerja sama dengan perusahaan yang sesuai dengan bidang kejuruan sekolah tersebut. Begitu juga setiap perusahaan diharuskan bekerja sama dengan pihak sekolah menengah kejuruan yang sesuai dengan bidang perusahaannya masing-masing. Agar saat nanti siswa yang lulus dari sekolah menengah kejuruan tersebut (yang tidak melanjutkan kuliah) bisa langsung tertampung oleh perusahaan. Dan tidak menambah jumlah pengangguran di masyarakat. Bila aturan ini berlaku, saya rasa akan sangat membantu sekolah-sekolah menengah kejuruan terutama sekolah-sekolah menengah kejuruan yang ada di daerah untuk menyalurkan siswanya yang lulus segera mendapatkan lapangan pekerjaan yang cocok dengan skill atau keterampilannya.Memang selama ini disekolah-sekolah menengah kejuruan sudah di terapkan aturan untuk melaksanakan PraKerIn (Praktek Kerja Industri) atau istilah gaulnya Magang yang sudah berjalan cukup lama. Sebagai bentuk pengenalan para siswa dengan dunia kerja. Tapi pada kenyataannya cara tersebut kurang lengkap. Dan mungkin, bahkan yakin dengan aturan yang saya contohkan diatas bisa melengkapi “kekurangan” tersebut. Karna menurut saya cukup jelas bisa saling menguntungkan dan memberi manfaat positif bagi semua pihak.


Dimana para siswa sekolah menengah kejuruan yang sudah lulus, dapat jaminan langsung bekerja diperusahaan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dan, sudah pasti membantu pemerintah mengurangi jumlah pengangguran di masyarakat. Sedangkan bagi perusahaan juga di untungkan mendapat karyawan yang sesuai dengan bidangnya. Dengan begitu, maka keselarasan dunia pendidikan dan dunia kerja di negri kita ini akan dapat terwujud dengan nyata bukan cuma angan dan impian belaka.
Yang walaupun mungkin pada prakteknya, tak akan sesederhana seperti apa yang telah saya tuliskan di atas.

Bagikan: